
Microsoft telah mengumumkan perombakan pada mesin pencari Bing dan Microsoft Edge yang dilengkapi oleh kecerdasan buatan atau AI, setelah mereka melakukan konfirmasi mengenai rencana investasi di perusahaan ChatGPT, yaitu OpenAI.
Dengan pembaruan yang akan datang, Bing tidak hanya akan memberikan daftar hasil pencarian, tetapi juga akan menjawab pertanyaan, melakukan obrolan dengan pengguna serta menghasilkan konten sebagai tanggapan atas pertanyaan pengguna. Hal itu disampaikan langsung oleh pihak Microsoft pada pers di Washington.
Microsoft Meluncurkan Bing Dilengkapi dengan AI ChatGPT
Pembaruan tersebut karena kesuksesan ChatGPT yang populer, telah memicu minat pada alat chatbot berupa AI. Beberapa raksasa teknologi sekarang bersaing untuk menggunakan AI, yang dimana dapat mengubah cara kita membuat draf email, menulis esai, dan mencari informasi secara online.
Contohnya Google yang juga mengumumkan tentang rencananya untuk meluncurkan alat kecerdasan buatannya sendiri yang mirip dengan ChatGPT.
Dalam kemitraan dengan OpenAI, Bing akan berjalan pada model bahasa besar yang lebih kuat daripada yang mendukung ChatGPT. Model-model ini dilatih pada kumpulan besar data online untuk menghasilkan respons terhadap permintaan pengguna.
Satya Nadella Selaku CEO Microsoft mengatakan bahwa ChatGPT adalah sebuah paradigma yang baru untuk Bing, dan akan cepat berinovasi untuk masa yang akan datang. Selain itu, Ia juga ingin menampilkan hal-hal baru pada Bing sebab ini akan menjadi saat untuk Microsoft berinovasi dan menjadi mesin pencari yang terbaik.
Microsoft juga mengatakan alat pencari yang diperbarui diharapkan dapat mendorong bisnis periklanan digitalnya, serta mendorong lebih banyak pengguna ke alat pencarian online dan meningkatkan permintaan iklan di platformnya.
Bing yang diperbarui diharapkan tersedia untuk umum untuk dicoba pada hari Selasa untuk pertanyaan terbatas, dengan sekelompok kecil pengguna yang memiliki akses tidak terbatas. Perusahaan mengatakan akses penuh akan diluncurkan ke jutaan pengguna dalam beberapa minggu mendatang, dan juga berharap untuk mengimplementasikan alat tersebut ke browser web lain di masa mendatang.
Microsoft merupakan investor pertama di OpenAI, jadi Microsoft berencana memperluas kemitraan yang ada sebagai bagian dari upaya yang lebih besar untuk menambahkan lebih banyak kecerdasan buatan ke rangkaian produknya.
CEO Microsoft Satya Nadella telah mengumumkan versi terbaru dari mesin pencari Bing perusahaan dan browser Microsoft Edge yang ditenagai oleh AI. Raksasa teknologi itu telah mengatakan juga akan memasukkan ChatGPT ke dalam beberapa produknya, termasuk platform komputasi Azure Cloud.
Saat ini Bing hanya memiliki sekitar 9% dari pasar pencarian. Mengintegrasikan lebih lanjut alat dan algoritma ChatGPT ini ke dalam platform pencarian. Microsoft bisa saja merubah pergeseran pangsa besar dari Google di masa mendatang.
1. Mesin Pencarian Bing yang Baru

Dengan Bing baru, pengguna dapat mencari barang untuk dibeli dengan cara baru. Setelah hasilnya muncul, pengguna dapat mengeklik bagian obrolan dan meminta informasi tambahan dari Bing, seperti barang mana yang terbaik untuk bermain game dan mana yang paling murah.
Alat tersebut juga dapat membuat rencana perjalanan ke tempat tertentu, lalu membuat sebuah email dengan rencana perjalanan tersebut untuk dikirim ke pengguna lainnya. Bahkan bisa menerjemahkan email ke bahasa lain jika perlu.
Browser Microsoft Edge yang diperbarui akan memiliki kemampuan Bing bawaan, memungkinkan pengguna untuk mengobrol dengan alat pencarian di sisi halaman web. Serta dapat mengajukan pertanyaan tentang halaman tersebut atau membandingkannya dengan konten dari seluruh web.
Banyak yang berspekulasi bahwa teknologi AI di balik ChatGPT dapat menyebabkan perubahan besar dalam industri pencarian online dalam setelah diluncurkan ke publik. Alat tersebut juga telah digunakan untuk menjawab beberapa pertanyaan yang sebelumnya mungkin dicari di Google atau mesin pencari lainnya.
2. Google Membuat Saingan ChatGPT untuk Mesin Pencariannya
![]() |
Sumber : Introducing Bard |
Perhatian besar pada ChatGPT telah mendorong manajemen Google untuk menyatakan situasi "kode merah" untuk bisnis pencariannya. Akhirnya, Google meluncurkan alat chatbot baru yang dijuluki "Bard" dalam upaya nyata untuk bersaing dengan kesuksesan ChatGPT.
Sundar Pichai, CEO Google dan perusahaan induk Alphabet, mengatakan dalam sebuah postingan blog bahwa Bard akan dibuka untuk "pengujian tepercaya", dengan rencana untuk membuatnya tersedia untuk umum dalam beberapa minggu setelahnya.
Dia mengatakan bahwa Bard berusaha untuk menggabungkan luasnya pengetahuan dunia dengan kekuatan, kecerdasan, dan kreativitas model bahasa besarnya. Hal tersebut akan mengacu pada informasi dari web untuk memberikan tanggapan segar dan berkualitas tinggi.
3. Kekurangan ChatGPT dapat Berpotensi Buruk
ChatGPT dengan cepat mendapatkan daya tarik di antara pengguna dan perusahaan teknologi. Mereka juga menimbulkan beberapa kekhawatiran, termasuk tentang potensi untuk melanggengkan bias dan menyebarkan informasi yang salah .
Eksekutif Microsoft mengakui kekurangan potensial dari alat barunya. Dan mengatakan,
“Kami tahu kami tidak akan dapat menjawab setiap pertanyaan setiap saat,” kata Mehdi. “Kami juga tahu bahwa kami akan melakukan banyak kesalahan, jadi kami telah menambahkan tombol umpan balik cepat di bagian atas setiap pencarian, sehingga Anda dapat memberi kami umpan balik dan kami dapat belajar.”
Eksekutif mengatakan alat tersebut dilatih sebagian dengan contoh percakapan yang meniru aktor jahat yang mungkin ingin mengeksploitasi alat tersebut.
“Dengan teknologi sekuat ini,” kata pemimpin AI yang bertanggung jawab, Sarah Bird, “Saya juga tahu bahwa kami memiliki tanggung jawab yang lebih besar untuk memastikannya dikembangkan, diterapkan, dan digunakan dengan benar.”